Hmm. Tukang mimpi, tapi emang mimpi ngak bisa dibikin sendiri. Malam tadi ku jalani dengan perjuangan, karena sering terbangun lantaran batuk yang bandel dan "dalam" banget, rasa gatal di saluran pernafasan berlendir. Sudah jalan 3 harian. Tapi seperti "tradisiku", ngak mungkin aku beli obat hanya untuk urusan batuk, melainkan aku terus mencari-cari penyebabnya, kenapa Tuhan ijinkan aku alami batuk ini?What's wrong with me? Introspeksi. Lalu di penghujung tidurku, aku bermimpi aneh, tapi ketika aku terbangun, batuk aku juga lenyap seperti tak berbekas.
Dalam mimpi, aku berada di suatu tempat agak gelap bersama teman2. Seorang teman mengarahkan kameranya kepada suatu obyek. Ya, bersyukur saat ini ada camdig yang sensitif banget, sampai-sampai malam hari dengan penerangan lampu minim dan tanpa blitz juga hasil pemotretan cukup jelas. Mataku mengikuti obyek yang hendak dipotret teman aku. Sesosok tubuh manusia ramping dengan jubah warna abu-abu dengan mata sedikit merah. Seorang nenek dengan rambut sudah putih seluruhnya,