Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kisah di balik Pohon Natal

joli's picture
Bunga pinus

 

 

Buat pohon Natal yang indah alami bagaimana ya?

 

Setelah ngobrol seru, maka di putuskan membuat pohon Natal menjulang hingga plafond gereja yang setinggi 5,5 meter dengan rangkaian bunga-bunga pinus.

 

Ok kapan kita ke Tawangmangu gresek (cari memungut-mungut) bunga pinus?

Minggu setelah pulang gereja

 

Akhirnya bersama, Rica, cik Swan dan pak Yusuf pasangan tertinggi di gereja (mereka tingginya more than 180cm), Chien-chien naik ke lereng Gunung Lawu kira-kira satu jam perjalanan dari Solo. Waktu itu (7 tahun yang lalu) pertigaan dekat gerojogan sewu, masih di penuhi pohon pinus. Dengan berbekal tas kresek besar, kami gresek bunga-bunga pinus, memilh yang mekarnya bagus, sejam kemudian, dengan bereringat di udara yang sejuk dingin, tas-tas kresek kami belum penuh juga. Bunga2 yang di rontok di bawah sudah habis.

 

Kami mengdongak ke atas, melihat ada buanyak bunga mekar di atas pohon. Gemes..

Lalu minta pak Yusuf yang paling gedhe badan-nya untuk menggoyang-goyang pohon.. ha..ha.. Nggak ada yang rontok :p

 

 

Lapar menurunkan semangat, kami naik ke warung pecel bu Ugi yang terkenal dengan sup buntuk dan nasi pecelnya di Tawangmangu.

Selesai makan, melihat hasil bunga pinus yang kami dapat, sekarung aja belum ada, padahal masih di butuhkan ribuan bunga, ini 10% aja belum dapat. Akhirnya atas usulan pak Yusuf lagi, kita minta tukan kebon penjaga villa untuk carikan bunga pinus, pesen 13 karung beras.

 

Minggu kemudia, datanglah 13 karung bunga pinus, bentuknya kuncup2 belum mekar.

"Loh kok kuncup?"

"jemur nanti akan mekar" kata pak Bon

"benar, dari 13 karung setelah di jemur bunga2 menjadi mekar indah, dan jadi 20an karung..

 

Membuat kerangka untuk pohon pinus. Tinggi 5 meter, mesti kuat, jangan sampai kesenggol pemain drama nanti rubuh.

Maka oleh mas Paul dibuatkan kerangka pohon Natal dari besi Hollow yang sangat kokoh, Bukan hanya di senggol, di tabrak-pun nggak akan goyang.

 

 

 

dimulai dari merangkai satu persatu bunga pinus

 

Kerangka pohon natal

 

 

Advent pertama.

Bingung cara masukkan kerangka ke gedung gereja. Akhirnya, setelah kebaktian advent pertama, para jemaat yang pria, diminta bersam-sama mengusung kerangka pohon masuk gereja, lebih dari 25 orang tenaga para bapak.

Melihat bapak-bapak bersemangat, ada yang memberi aba-aba, ANGKAT, KANAN, KIRI turun dlsb. Seru juga. Kebersamaan yang luar biasa. Dari semua usia pria, dari semua kalangan bersama-sama berkeringat bersama, tidak ada yang mengeluh, bahkan saling menertawakan. Kebersamaan yang indah :)

 

Advent kedua,

Besama ibu-ibu selesai kebaktian merangkai pinus, sekarang sudah terisi separoh, yang atas, masih kerangka dan kawat.

Dekorasi yang bertumbuh, advent masa penantian penggenapan

 

Advent ketiga

Bunga-bunga mulai penuh menutupi hingga puncak. masih polos, belum berhias, warna coklat alami, indah

 

Advent keempat

Sudah komplit dengan pernak pernik lampu-lampu..

 

 

Pohon Natal more than 5meter

 

indah sekali :)

 

Itulah perjalanan pohon Natal gereja kami, bertumbuh seiiring dengan petumbuhan kebersamaan jemaat.

 

Natal tahun berikutnya

Proses masuk dan keluarnya pohon masih tetap sama, diangkat para bapak yang hadir dikebaktian. Bapak-bapak sudah siap bila adven pertama dan awal januari, pasti makan banyak dan siap angkat junjung :)

 

Warna bunya yang original coklat, kita semprot dengan pilox GOLD..

WOW, indah sekali..

 

Natal Tahun berikutnya lagi, pohon Natal berubah menjadi hijau alami

 

Dua tahun lalu, pernah juga ada wacana melelang-nya, ketika gereja memerlukan dana, POHON TERINDAH..

 

Pohon Natal, selalu membawa sukacita

Pohon Natal selalu membawa kebersamaan

 

Merry Christmas 2010