Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Angka Keramat

anakpatirsa's picture

"Kenapa monitor komputer keluaran terbaru terlalu melebar kesamping?" tanya seseorang kepadaku sambil menunjuk sebuah monitor layar datar keluaran terbaru. Waktu itu kami sedang mengunjungi pameran komputer. Aku hanya bisa melihat-lihat komputer yang dipamerkan, tanpa mampu membelinya. Teman yang saat itu bersamaku sudah terlalu sering menggoda dengan nada setengah mengejek, berkata, "Dasar ... (menyebutkan nama sukuku), kuliah ilmu komputer, kalkulatorpun nggak punya!"

"Supaya bisa mengetik sambil menonton film di sebelahnya." jawabku seenaknya, tidak tahu alasan sebenarnya.

Akupun tidak peduli untuk apa monitor dibuat melebar kesamping, juga tidak terlalu terpengaruh karena memang tidak pernah memakainya. Tetapi minggu lalu, ketika seharian memakai laptop pinjaman, aku melihat header Sabdaspace yang ada gambar pasar terapung dan tiga orang narsisnya tidak tampil dengan benar di layar yang terlalu melebar ke samping.

Aku teringat pertanyaan temanku dulu dan terpikir sesuatu, lalu menekan tombol kanan mouse di desktop, mencari Display Properties, resolusi layar laptop yang kupakai ternyata 1280 x 800. Dengan Kalkulator aku membagi 1280 dengan 800, hasilnya 1,6.

Aku pernah mempelajari mata pelajaran Gambar Teknik, tahu apa itu rasio. Definisi sederhananya: "perbandingan antara berbagai gejala yang dapat dinyatakan dengan angka." Aku jadi mengerti monitor yang melebar ke samping memakai rasio 1,6. Sebenarnya sebelum menjalankan program kalkulatorpun, aku menduga angka ini yang akan muncul. Tiba-tiba aku menyadari memang tidak bisa menghindari angka ini, angka yang menggunakan simbol huruf Yunani phi.

Aku sebenarnya tidak terlalu peduli dengan apa yang dinamakan phi. Hanya peduli dengan angka yang dinamakan pi, karena sering kupakai untuk sesuatu yang berhubungan dengan lingkaran. Jika sekarang aku menulis tentang phi ini, bukan berarti ikut-ikutan sebuah trend, juga bukan karena "Da Vinci Code-nya Don Brown.

Setelah melihat hasil di kalkutar, aku membuka Google, mengetik kata phi, hasil paling atas adalah:

the golden ratio = 1.61803399

Lalu aku mulai membuka url-url hasil pencarian dan membacanya. Untuk memastikan lagi, aku juga mengetik kata pi, hasilnya adalah:

pi = 3.14159265

Aku cukup terbiasa dengan pi atau 3,14 atau 22/7 -- perbandingan keliling lingkaran dengan jari-jarinya. Digunakan untuk melakukan perhitungan yang ada hubungannya dengan lingkaran. Sebagai contoh, luas sebuah lingkaran merupakan hasil perkalian 3,14 dengan pangkat kuadrat jari-jarinya.

Jika pi berhubungan dengan lingkaran, phi berhubungan dengan apa?

Sekarang aku bisa menjawab mengapa layar monitor keluaran terbaru kebanyakan melebar ke samping. Aku akan menjawab, "Karena sebuah angka yang terkenal dengan istilah 'the golden number' atau 'angka emas'. Beberapa menyebutnya sebagai 'angka keramat'."

Angka ini akan kita dapat jika membagi panjang kartu kredit/ATM dengan lebarnya, atau membagi panjang gitar, biola, bass dengan lebarnya. Bahkan beberapa buku menggunakan rasio ini sebagai patokan untuk menentukan ukurannya.

Ada orang yang berkata angka ini membuktikan keberadaan Tuhan, karena kalau kita memperhatikan perbandingan tinggi badan dengan tinggi perut sampai kaki, maka kita akan mendapatkan angka keramat ini. Juga bagian-bagian tubuh lainnya menggunakan rasio ini. Tanaman juga memiliki rasio ini, sehingga ada yang mengambil kesimpulan ekstrim bahwa semua yang berhubungan dengan ciptaan memiliki angka ini. Sebuah kesimpulan yang terlalu cepat karena ternyata tidak semua ciptaan memakai rasio ini.

Kembali ke pertanyaan "apakah sebenarnya phi itu?"

Angka ini sepertinya hampir identik dengan sebuah istilah matematika, bilangan fibonacci. Sebuah deret bilangan yang ditemukan oleh Leonardo Pisano Fibonacci, orang yang juga dianggap sebagai orang yang memperkenalkan angka nol ke dunia barat. Fibonacci ini belajar matematika dari orang-orang Islam, lalu memperkenalkan angka nol yang menurut isu pada awalnya ditolak oleh orang Kristen. Tetapi angka ini tetap harus diterima -- salah satu alasannya, pedagang yang melakukan transaksi membutuhkan angka nol sebagai batas. Karena hasil negatif berarti kerugian.

Bilangan fibonacci merupakan rangkaian angka:

0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, dst.

Secara sederhana, deret fibonacci adalah "angka selanjutnya merupakan hasil tambah dari dua angka di belakangnya".

Bagaimana ia menemukan deret angka ini? Pada tahun 1212 Fibonaci memperkenalkan sebuah contoh kasus bagaimana cepatnya kelinci berkembang dalam kondisi ideal. Ia melakukan percobaan terhadap kelinci dan menyimpulkan perkembangan kelinci mengikuti pola angka ini dalam kondisi ideal -- Terus terang aku masih bingung dengan bagian ini.

Angka keramat 1,6-sekian-sekian didapat dari pembagian satu angka fibbonacci dengan bilangan sebelumnya. Lalu untuk memberi penekanan pada sebuah angka keramat yang lain lagi, orang berkata, "Hasil pembagian yang paling tepat mulai dari urutan ke-13" (bandingkan hasil dari 144/89 [144 merupakan deret yang ke 13] dengan 2/1 atau 5/3).

Definisi sederhana kira-kira seperti ini:

Phi merupakan hasil pembagian angka dalam angka Fibonacci dengan angka di depannya. Semakin besar angka Fibonacci yang dilibatkan dalam pembagian, hasilnya akan semakin mendekati 1,618.

Tidak ada yang tahu pasti kapan pertama kali angka ini ditemukan dan dipakai dalam kehidupan manusia. Sepertinya angka ini ditemukan dan ditemukan lagi sepanjang sejarah. Orang Mesir dan Yunani kuno mengunakan angka ini dalam arsitektur mereka. Lalu beberapa nama juga terlibat dalam perkembangan angka ini, seperti Plato, Euclid, lalu Leonardo Pisano Fibonacci, tetapi tidak ada bukti kalau Fibonacci menyadari adanya hubungan deret bilangan yang ditemukannya dengan angka keramat di atas.

Lalu sekitar tahun 1500-an angka ini dikenal sebagai "Divine Proportion". Dan para seniman abad pertengahan menggunakan rasio ini dalam lukisan-lukisan maupun patung-patung untuk mendapatkan keseimbangan dan keindahan yang tepat. Sebagai contoh, Leonardo Da Vinci menggunakan phi ini dalam lukisan Paskahnya, dimana dimensi meja sampai proporsi dinding dan jendela di latar belakang menggunakan rasio ini. Lalu Johanes Kepler juga menemukan angka ini dalam bentuk orbit elips planet-planet yang mengelilingi matahari,

Pada tahun 1900-an ahli matematika dari Amerika Marc Barr menggunakan huruf Yunani phi untuk melambangkan angka ini. pada masa itu angka ini sudah dikenal sebagai golden mean, goldern section dan golden rasio bahkan divine proportion. Phi merupakan huruf pertama nama Phidias, orang yang menggunakan rasio ini untuk patungnya -- seperti Parthenon. Alasan lain pemakaian huruf phi ini karena "F" merupakan huruf pertama nama Fibonacci, phi juga merupakan huruf ke-21 abjad Yunani. Angka 21 ini termasuk dalam deret Fibonacci.

Seperti yang kukatakan tadi, aku tidak peduli dengan angka ini secara khusus. Dalam keadaan tertentu aku akan memakainya seperti aku akan memakai angka pi atau 3.14. Atau seperti aku memakai angka euler atau 2,718281828459045 23536... dalam kalkulus.

Jika ada yang berkata kepadaku kalau angka 1,62 merupakan bukti keberadaan Tuhan, maka aku akan berkata kepadanya: "Keberadaanmu juga merupakan bukti keberadaan Tuhan."

Rusdy's picture

Aspek Rasio - Sejarah

Duh, ini tulisan menggelitik 'geekiness'-nya saya nih!

Sebenernya sejarah 'aspek rasio' cukup menarik. Mungkin kebanyakan dari kita kagak mikirin tuh, kenapa sih aspek rasio-nya mesti 1.6 (komputer), atau 1.33 (TV), atau 1.5 (film kamera, atau digital kamera SLR)???

Lucunya, penentuan 'aspek rasio' hanya ada sedikit hubungannya dengan masalah teknis. Contoh faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan aspek rasio (ala-Rusdy):

  1. Masalah teknis
  2. Ekonomis (manufacturing)
  3. Pemasaran

1. Masalah teknis

maksudnya, format apa yang terbaik dalam menghasilkan gambar terbaik. Kotak, lingkaran, persegi, trapesium? Bagi yang cukup 'geeky', sebenernya kita tahu format terbaik (secara teknis) untuk media visual adalah lingkaran.

Kenapa? Sederhana, jauh lebih mudah untuk memproduksi lensa yang diameternya adalah lingkaran dibanding kotak, persegi atau bentuk lainnya. Konsekuensinya, hasil gambar yang diprojeksi lensa ini adalah lingkaran.

Masalahnya, di 'user end', sulit dong, bikin roll film, atau display TV yang bentuknya lingkaran. Ya, akhirnya persegi deh yang dipilih (aspek rasionya? sabaaar dooong!)

 

2. Ekonomis

Nah, aspek rasio apa yang menghasilkan hasil produksi se-efisien mungkin? Bagi yang sudah belajar 'Industrial Manufacturing', tentunya tahu, kagak bisa sembarangan bikin display yang aspek rasionya, atau bentuknya seenak pudel. Bikinnya mahal!

 

3. Pemasaran

Aspek rasio apa yang dapat diterima di pasaran. Nah, bagi yang belajar ekonomi, tentunya tahu, tidak semudah ini. Contoh dari sejarah video, VHS vs Beta, ternyata VHS yang menang, padahal Beta jauh lebih superior dalam hal kualitas (di Indonesia, yang menang format Beta)

 

Duh, kok komentarnya jadi skripsi yah? Udah deh, liat di sini aja buat sejarahnya yang lebih panjang (termasuk isu 'angka keramat' yang disebut anakpatirsa, yang sebenernya hanyalah salah satu teori dari sejarahnya)

Kesimpulan, kalo ada yang nyebut-nyebut masalah spiritual dengan masalah aspek rasio ini, nanti dikeplak saja palanya! Tongue out

pyokonna's picture

the number 23

Blog tentang angka ini mengingatkanku sama film yang kutonton beberapa hari yang lalu. Kalau anakpatirsa menyajikan angka 1.6 dalam blog ini sebagai angka keramat, maka film ini menganggap angka 23 adalah angka keramat. Judul filmnya "The Number 23".
__________________

We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa