Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bagaimana Menulis dengan Baik (Sekedar saran)

Debu tanah's picture

Saya sendiri merasa bahwa saya bukanlah orang yang punya bakat menulis. Sejak SD dulu, pelajaran mengarang adalah pelajaran yang paling saya benci! Tulisan ini adalah tulisan ke 5 saya yang pernah saya buat & dipublish di internet, dan saya merasa bahwa tulisan-tulisan saya ini masih jauh dari baik.

Menulis artikel dalam Sabdaspace merupakan tantangan tersendiri bagi saya. Saya sudah membaca banyak sekali artikel yang sangat baik disini, dari segi cara penyampaian, gaya bahasa dan bobot isi yang disampaikan. Saya merasa sangat bersyukur dan diberkati oleh tulisan-tulisan tersebut. Secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara yang dengan dedikasinya yang tinggi telah menelurkan tulisan-tulisan yang baik sehingga menjadi berkat bagi banyak orang lain. Saya percaya ini karena saudara-saudara semua sangat mengasihi Tuhan kita: Yesus Kristus! 

Dari artikel-artikel yang telah saya baca dan pengalaman saya pribadi, saya menyimpulkan ada beberapa point penting yang membuat tulisan menjadi berbobot dan enak di baca:

  • 1. Mempunyai pengalaman, renungan-renungan yang dalam, serta pergumulan hidup dalam bidang topik yang diangkat.
  • Menurut saya, inilah point terpenting yang membuat tulisan atau artikel menjadi BERBOBOT, tanpa pengalaman, renungan-renungan pribadi dan pergumulan saya kira sulit sekali menulis suatu artikel yang berbobot.
  • Saya sendiri merasa tidak bisa menulis dengan baik suatu topik yang tidak pernah saya alami atau saya renungkan atau pergumulkan, menurut saya ini hal yang tidak mungkin! Kalaupun saya memaksakan menulis, maka tulisan tersebut tidak akan bisa menjadi satu tulisan berbobot.
  • 2. Cara penulisan yang menarik
  • Cara penyampaian, susunan kata dan kalimat sedemikaian rupa sehingga enak dibaca. Ini membutuhkan pengalaman (jam terbang) dalam menulis, serta banyak membaca tulisan-tulisan lain yang baik sehingga bisa diterapkan dalam tulisan kita sendiri. Saya percaya ini adalah kemampuan yang bisa dipelajari.
  • 3. Merevisi tulisan sendiri sebelum di-publish
  • Pengalaman saya yang baru belajar menulis ini. Saya harus berulang-ulang merevisi tulisan-tulisan yang sedang saya buat. Saya baca kembali dan merenungkan kembali apakah tulisan itu sudah seperti apa yang ingin saya sampaikan kepada pembaca, sehingga tidak disalah pahami oleh para pembaca. Pengalaman saya sendiri bisa berhari-hari merenungkan tulisan saya, sebelum saya berani mempublish ke Sabda space.
  • 4. Tanggung jawab Pribadi
  • Point terakhir yang menurut saya terpenting adalah rasa tanggung jawab pribadi kita kepada Tuhan kita, sehingga saya selalu berhati-hati dalam menulis, jangan sampai tulisan saya ini menjadi batu sandungan bagi saudara-saudara dan menjadi kesaksian buruk bagi orang lain yang membacanya

Saya sangat-sangat terbeban untuk menyampaikan semuanya ini yang merupakan pengalaman pribadi saya. Semoga berguna bagi saudara-saudara di sini. Sehingga akan semakin banyak tulisan-tulisan yang baik: tulisan-tulisan yang berbobot dan enak dibaca untuk kita nikmati bersama-sama dalam Sabdaspace yang kita cintai ini, supaya iman kita semakin bertumbuh demi kemuliaan nama Nya!

Karena itu saya mendorong saudara-saudara yang mempunyai pengalaman-pengalaman, renungan-renungan yang dalam dan pergumulan hidup untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan, ini adalah modal utama untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang berbobot dan enak dibaca, untuk memberkati saudara-saudara yang lain. Saya yakin Tuhan berkenan kita melakukan ini!

 

Tulisan Debu tanah yang lain:

- Mengapa Allah Menciptakan Manusia? baca

- Adil kah Allah ? baca

- Menara Babel baca

- Mengapa Manusia Selalu Memberontak kepada Allah? baca

- SORGA dan NERAKA - Tempat Perhentian Manusia baca

- Apa Arti Sebuah Nama baca

- Kenapa ya Dosa kepada Roh Kudus tidak Diampuni baca

 

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...