Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

kuliner

Purnawan Kristanto's picture

Seminar Seru, Kuliner Seru

13432183621789221378

Perjalanan pelayanan ke Medan berubah menjadi reuni. Bagaimana tidak. Penerbangan dari Jogja ke Jakarta saya duduk bersebelahan dengan mbak Rita yang berasal dari Wonosari. Kami sama-sama berkelahiran ibukota Gunungkidul itu. Tidak hanya itu kesamaan kami. Mbak Rita adalah kakak dari adik ipar saya. Adik laki-lakinya menikah dengan adik perempuan saya. Ini adalah kejutan karena kami tidak janjian untuk duduk bersebelahan.  Dia terbang ke Jakarta dalam rangka mengikuti seminar ke Yunani.
Sesampai di Jakarta, saya dan mbak Tina, --teman seperjalanan--, menyempatkan diri untuk sarapan di bandara. Sebelumnya kami belum sempat mengisi perut karena harus sudah check in sebelum pukul 06.30 di bandara Adicupto, Yogyakarta. Kami memesan dua mangkuk soto dan dua gelas teh manis seharga Rp. 66 ribu. Cukup mahal memang. Tapi apa boleh buat, kami tidak punya waktu banyak karena harus terbang lagi ke Medan.

Purnawan Kristanto's picture

Tour de Cangkem at Puerto Qerto [Day Two]

Hari kedua di Purwokerto, kami disambut selimut kabut. Mas Arie sudah lebih dulu bangun dan asyik bersaat-teduh di depan laptopnya. Sebelum sarapan, aku menyambar kamera untuk sarapan mata lebih dulu. Pukul 6, jalan mulai dipadati kendaraan. Aku putuskan untuk mengunjungi Taman Makam Pahlawan "Tanjung Nirwana," yang hanya berjarak 500 meter dari hotel. Gerbang utamanya digembok. Mustahil untuk masuk ke dalam.

Makam ini dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan lagi oleh tembok. Bagian depan adalah tanah kosong dengan tugu serupa menhir di bagian tengah. Barangkali di sini sering dipakai untuk upacara. Sedangkan di bagian belakang adalah wilayah pemakaman, namun sayangnya tidak terlihat karena tertutup pagar tembok. Di sekeliling pemakaman ini, terdapat perkampungan yang cukup padat.

13111830951604664398

Purnawan Kristanto's picture

Kelayapan ke Kopi Klotok

Photobucket

Mengapa disebut kopi Klotok? Itu yang membuat kami penasaran saat pulang dari Semarang menuju Yogya. Saya bersama dengan mas Agus dan mbak Tina. Pada awalnya tidak ada rencana untuk mampir, tapi iklan yang tertempel di pinggir jalan itu efektif menggoda kami. "5 Km lagi Kopi Klotok. Ada juga jangan kluwih." Demikian bunyi iklan yang tertancap di pohon pinggir jalan.

Purnawan Kristanto's picture

Bebek Klaten

Sudah lama saya dan isteri pingin ke warung bebek ini. Beberapa teman di gereja mengatakan warung makan dengan menu bebek goreng ini enak.  Orang-orang menyebutnya "Bebek Nglinggi" karena berada di desa Nglinggi, Klaten.

Bebek Mlinggi

Foto-foto: Purnawan Kristanto

Dulu ketika kami ke sini pada pukul 20:30, ternyata bebeknya sudah habis. Hal itu membuat kami semakin penasaran mengingat lokasi warung ini sekitar 1,5 km dari jalan besar. Meski terpencil, namun warung ini cukup ramai. Pembeli harus antre untuk mendapat pelayanan.
Hari ini, Minggu 26 September, bersama dengan keluarga besar di Jakarta dan Purwakarta memutuskan membuktikan sendiri rasa bebek di warung mewah ini (mepet sawah).

ronggowarsito's picture

BLINKY

"Jadi?"
"Tentu."
 

Purnawan Kristanto's picture

Bakso Jogja Kurang Enak? [Sebuah Tanggapan Atas Komentar Joli]

Tulisan ini dibuat untuk menyanggah komentar Joli di sini.  Dalam komentarnya kepada mas Bule, Joli menulis: "Nanti Joli carikan bakso yang enak dah di Jogja, meski pastinya tidak seenak bakso Solo."

Tante Paku's picture

Makan Bajingan.

 

     MEMBACA judul di atas anda jangan buru-buru menuduh saya tengah marah dan mengeluarkan sebuah makian kotor. Saya tidak dalam kondisi marah atau kesal sehingga menumpahkan tulisan yang sering dianggap semua orang adalah kalimat TIDAK SOPAN untuk diucapkan. Saya sering heran ketika SATU KATA disepakati dengan tanpa perjanjian tertulis sebagai UCAPAN KOTOR atau bahkan JOROK sehingga  TABU untuk diucapkan di muka umum!

Purnawan Kristanto's picture

Bakmi Jawa Balungan

 

"Cara niteni warung bakmi jawa yang enak adalah melihat jumlah ayam yang digandulkan" Tips ini diberikan oleh Felix, teman saya. Setiap warung bakmi jawa selalu menggantungkan ayam utuh yang sudah dicabuti bulunya pada dapur masak yang ada di bagian depan. Semakin banyak ayam yang digantungkan, berarti warung itu banyak dikunjungi pembeli. Maka biasanya itu adalah ciri bahwa masakannya cukup enak.
Purnawan Kristanto's picture

Dumbeg

gumbeg Nama makanan ini agak unik dan menurut saya cukup lucu: "Dumbeg".

Purnawan Kristanto's picture

Ulat Jati Goreng

Peringatan: Kalau Anda mudah jijik, sebaiknya jangan membaca tulisan ini. Makanan ini masih dikonsumsi oleh orang Gunungkidul, kampung halaman saya.

y-control's picture

Memasak

Di tengah semakin tidak karuan dan kacaunya tayangan-tayangan di televisi saat ini, ternyata masih ada tayangan yang bagi saya sangat menarik dan membawa sensasi khusus tersendiri.

Bukan highlight dan siaran pertandingan bola, bukan Bajaj Bajuri, bukan konser musik artis favorit, bukan film barat yang tayang setelah jam prime time, bukan lawakan Tessy, bukan Spongebob Squarepants yang serinya diulang-ulang itu, bukan Ceriwis, Jejak Petualang (waktu hostnya masih Riyanni Djangkaru) bukan acaranya Vincent dan Desta, bukan acara anak nangkring seperti MTV Gokil, Urban Beats, Punk'd dan Pimp My Ride, bukan pula Insert (yang bukan investigasi) atau berita (hehe.. itulah daftar sebagian besar acara- acara yang saya suka lihat di TV). Acara itu adalah acara masak dan kuliner.