Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

On A lighter Note - Alpha

PlainBread's picture

Hari ini tepat enam bulan, kematian anjing saya. Alpha namanya. Seekor Siberian Husky. Walaupun saya dan istri saya memiliki 2 anjing yang lain, namun kesedihan itu tetap terasa sampai sekarang. Karena Alpha menemani dan mengisi hidup saya selama sepuluh tahun terakhir.

 

Ketika ayah saya selesai melewati disertasinya, saya langsung berteriak "Kita makan besar!" Beliau hanya tersenyum. Seminggu setelah makan-makan di rumah, beliau memberikan sebuah bingkisan ke tangan saya, yang ternyata merupakan hadiah. Saya bertanya,"Kenapa malah papa yang memberikan saya hadiah. Harusnya saya yang memberikan hadiah karena papa sudah lulus ujian." Dia hanya memberantaki rambut saya. Membuka bungkusnya, saya tahu bahwa itu hanyalah pajangan kecil yang bisa digantung di tembok. Pajangan yang di atasnya terukir lukisan seekor anjing kecil, dan di bawahnya ada tulisan yang berwarna-warni (setelah besar saya baru tahu jenis huruf tersebut adalah Comic Sans). Tulisan yang berkata, "Be An Alpha"

Saya tidak ingat tepatnya kapan, mungkin dua bulan setelah saya mendapatkan pajangan tersebut, tapi yang pasti saya mendapatkan hadiah lagi. Seekor anjing Hiberian Susky -maklumi saya yang dyslexic ini-, dan karena satu-satunya memory yang saya ingat tentang anjing adalah pajangan yang ayah saya berikan, maka anjing tersebut saya panggil Alpha sejak hari pertama dia ada di rumah kami.

 

Tentu saya tidak akan berbicara mengenai Alpha anjing saya. Bukan apa-apa, saya bisa menulis buku tentang pengalaman saya dan Alpha karena dalam sepuluh tahun kami bersama, bukan saja ratusan photo yang kami punya di mana ada Alpha di situ, tapi juga ratusan cerita unik dan menarik. Kalau saya menulis tentangnya di sini, mungkin bisa dibuat cerita bersambung, minimal 10 kali posting blog. Lagipula di sini ada Hai-Hai sebagai pelatih anjing yang bisa bercerita panjang lebar mengenai spesies yang satu ini.

 

Alpha.

Ayah saya memberi tahu saya, bagaimana anjing memiliki kemiripan dengan manusia. Hidup berkelompok, memiliki aturan, memiliki pemimpin atau leader, memiliki pengikut atau anggota. Pemimpin biasanya diistilahkan sebagai alpha, anggota atau pengikut seorang alpha biasanya dilabeli sebagai beta atau followers.

"You're our Alpha!" Ujar saya menepuk-nepuk jidat beliau

"Yup!" Dengan diriingi tawanya yang khas

Di hari itu, cuma sesingkat itu penjelasan beliau. Atau setidaknya hanya itu yang saya ingat. Selanjutnya, saya menemukan banyak alpha di sekeliling saya, dan juga di dalam hidup saya.

Di gereja kami, saya melihat pendeta kami berkotbah dengan semangat setiap minggunya. Tapi sewaktu saya kecil saya tidak pernah mendengarkan kotbahnya secara utuh. Karena saya harus mengikuti sekolah minggu. Pendeta tersebut adalah alpha di gereja saya, sebagaimana ayah saya adalah alpha di rumah kami.

Setelah sering mendengar cerita tentang Yesus dari guru sekolah minggu kami, saya juga menyadari bahwa Yesus juga seorang alpha. Muridnya ada 12, belum ditambah yang 70 dan ditambah yang kroco alias sekedar ikut-ikutan.

 

DI sekolah, saya menyadari bahwa di kelas saya ternyata ada alpha juga. Atau setidaknya itu yang saya sangka. Seorang yang berbadan tinggi, besar, dan ditakuti oleh seisi kelas. Bahkan banyak teman-teman di kelas yang lain juga takut berhadapan dengannya. Kadang dia meminta uang dengan paksa kepada salah satu dari murid-murid, bahkan tidak segan mencuri barang dari kami.

Suatu hari saya mengadukan hal tersebut kepada ayah saya. Lagi-lagi, dengan senyumnya yang khas, beliau bilang, "He's not an alpha".

"But Dad, we all are afraid of him!" Begitu seru saya dengan polos.

"Scared, huh?" Tanya beliau rethorically, seakan membenarkan kosa kata yag saya pilih.

Dagu saya turun naik dengan cepat, sambil memandang mata beliau yang juga turut tersenyum.

 

Dari penjelasan beliau, baru saya tahu lebih lagi mengenai seorang alpha.

Seorang alpha tidak pernah membuat anggota-anggota atau pengikutnya menjadi takut. Teman saya itu, menurut kata ayah, adalah bully. "He's a bully". Ayah membuka dunia baru. Juga sebuah kosa kata yang baru saya dengar di hari itu.

Seorang bully, sering disangka sebagai alpha. Padahal perbedaannya begitu menyolok. Demikian beliau menyambung kalimatnya.

 

Seorang alpha, tidak akan memulai keributan.

Seorang alpha, tidak akan memamerkan kekuatannya.

Seorang alpha, tahu soal batas wilayah, teritori, dan sadar akan kemampuannya

Seorang alpha, akan menjawab tahu jika tahu, dan tidak tahu jika memang tidak tahu

Seorang alpha, akan bangkit melindungi dan membantu anggotanya yang menderita

Seorang alpha, tidak akan ikut campur urusan orang lain

Seorang alpha, tidak akan memihak jika melihat orang lain berkelahi. Bahkan dia akan tertidur pulas, pertarungan orang lain dianggapnya sebagai hal yang biasa terjadi sehari-hari

Seorang alpha, tidak terbiasa mengeluh

Seorang alpha, mencari inisiatif ketika dia terbentur tembok

Seorang alpha, akan mencari jalan keluar untuk setiap masalah

Seorang alpha, akan mengenali alpha yang lain

Di suatu komunitas, hanya ada satu alpha.

Sebaliknya, a bully will do the opposites.

 

Begitu mendengar penjelasan beliau, saya seperti merasa mata saya berbinar.

 

Seminggu kemudian, tidak ada lagi yang menjadi bully di sekolah.

That bully? He's gone.


 

In memory of my loved dog, Alpha

Andy Ryanto's picture

With my deepest sympathy

With my deepest sympathy for your lovely dog, Alpha.

Tante Paku's picture

With my deepest sympathy 2

In the meantime, I have never felt the loss of a dog. At some point probably will feel the sadness.
Does anyone here like a dog behavior?

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

minmerry's picture

Bread

Deepest condolences for your alpha, Bread.

 

logo min kecil

__________________

logo min kecil

PlainBread's picture

Thanks

Min, TP, Andy, Thanks yah

TP: Does anyone here like a dog behavior?

 

Maksudnya gimana, tante paku? Suka perilaku anjing? Buat saya belajar mengenal perilaku anjing secara gak langsung belajar perilaku manusia. Karena karakteristiknya mirip antara anjing dan manusia seperti yang saya tulis di atas.

Kalo anda baca tulisan2 Hai-hai soal melatih anjing yang harus memakai tanda, itu benar sekali. Kalo saya boleh hubungkan, walaupun antara sesama manusia ada bahasa yang sama, tapi sebenarnya kita mirip juga, belajar segala sesuatunya memakai tanda. Toh bahasa itu sendiri merupakan tanda yang dirumuskan dengan abjad, kata dan kalimat. Lebih kompleks dari tanda2 yang diajarkan ke anjing.

 

Ngomong2 kok ga ada yang komen soal ceritanya yah, malah soal anjingku :D Apa karena SSer cuma membaca 2-3 kalimat pertamanya aja, atau karena cerita di bawahnya tidak dimengerti sama sekali sama yang baca?

 

ps: Tapi gpp lah, drpd kaya Tante Paku, blognya bergambar, eh malah gambarnya yang dikomen orang bukan tulisannya. Pengen nimpuk gak kalo kaya gitu, tantepaku? Hehehe.

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

kutukupret berbuludomba's picture

@PB: ngasih makan kawanan monyet

Tadi di acara Ngulik di TV, si host ngasih makanan ke kawanan monyet. Yg mendekat menyambut makanan cuma si raja monyet. Anggota kawanan cuek pura-pura  ga terjadi apa-apa.

*kutu ngomong apa sih?*

PlainBread's picture

@Kutu To be pack leader or not to be pack leader

Setau gue monyet termasuk salah satu animal yang berkelompok (pack), selain manusia tentunya (nunggu disambit SSers, dirajam dengan tuduhan menyamakan manusia dengan binatang).

Tapi ada yang menarik, bahwa konsep pack leader ini gak disetujui oleh semua orang. Malah ada yang bilang "there is no such thing as a pack leader". Di situ -alinea 3- si opponent konsep pack leader bilang "The idea that they do ('have pack leaders' - PB) came from studies done on captive packs, culled from various sources, who didn't know one another, and behaved more like rival wolves than true packmates." Emphasize the word 'captive'.

If that's true, berarti we're kinda doomed. We humans are then also captive packs, since we all have alphas or pack leaders in every group of us (household, school, church, class, job, etc).

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

kutukupret berbuludomba's picture

@PB the rise of bigman

kayaknya sih emang kawanan monyet itu kacau balaww.

Tapi kalo ga salah... begitu ada suatu hajat bersama, biasanya peran alpha jadi lebih jelas. Misalnya migrasi, berburu, atau memerangi kawanan lain.

Saya pernah lihat di cagar alam,  kawanan anjing banyak sekali...20an ekor, dan ada 1 ekor yg sepertinya mengomando, yg paling besar dan serem. Dia melolong, lalu pergi diikuti yg lain. tiap sore mereka apel di lapangan rumput deket jalanraya mungkin dia bukan cuma alpha tapi bigman... hehehe dia mimpin gabungan beberapa kawanan

 

 

kutukupret berbuludomba's picture

@PB: setelah diplonco jadi nurut

Kalau memang alpha itu  nggak ada, yang ada cuma predator, maka yg berlaku di kawanan manusia adalah adu gertak, plonco dan ikatan rasa kapok akibat pernah di-bully, hehehe.

Dengan adanya perploncoan (semacam organized bulllying kali yah) maka ikatan bisa terjadi.. mungkin jenisnya patron-klien hehehe, yaitu antara yg tau kebenaran (patron) dan yg masih belajar (klien).

Kalo memang bullying  itu mekanismenya, maka yang dilakukan admin (melarang kata-kata kasar) malah blunder yah?? hehehe. Kawanan malah jadi kocar-kacir karena para Patron nggak punya perangkat represif buat menegakkan disiplin :p.

Padahal pisang dan cambuk itu perlu yah...

hai hai's picture

@PB, Sentinel

Plainbread, senang sekali mengetahui bahwa saya bukan satu-satunya orang yang menggunakan prilaku anjing untuk menjelaskan kehidupan manusia. Menurut saya papa anda seorang ahli filsafat anjing dan ahli pendidikan.

Ha ha ha ha ... Saya ingat, bertahun-tahun yang lalu, suatu hari saya ditugaskan kantor untuk memimpin seminar dasar kepemimpinan bagi karyawan sebuah perusahaan. Saat itu saya memulai seminar dengan bercerita tentang anjing dan cara melatih anjing serca cara hidup dengan anjing. Pulang ke kantor, atasan saya ngomel, dia bilang, bila saya tidak mampu sebaiknya bilang tidak mampu, namun jangan menipu clien dengan dongeng tentang anjing. Anehnya, bos perusahaan itu justru mengusulkan kepada atasan saya agar sayalah yang memimpin seminar bagi salesman dan Salesgirl mereka. Dia bahkan memberi thema untuk seminar tersebut, "Bagaimana Cara Mengenal Sang Alfa."

Saya juga ingat ketika pertama kali diskusi dengan Vantillian dan Samuel Franklyn, keduanya kesal setengah mati ketika saya cerita tentang pengalaman saya melatih anjing. Ha ha ha ha ha ..... Mengingat kejadian-kejadian tersebut benar-benar menggemaskan.

Ketika anak saya lahir, saya berhenti melatih dan memelihara anjing ras besar. Kemudian, terjadilah cerita sedih itu. Genis, seekor anjing jenis Pug, kesayangan saya yang dititipkan di rumah orang tua saya mati kelindes tronton. Lalu si Unyil kena kanker payu dara. Ketika tidak dapat bertahan lagi, saya memberi instruksi kepada dokter untuk menyukabumikannya. Berminggu-minggu Iis menangis sedih. Ketika si Tutut juga kena kanker payudara dan harus disukabumikan, saya memutuskan untuk melakukannya sendiri. Namun saya tidak sanggup melakukannya walau berusaha setengah mati. Ktika minta tolong kepada kedua adik saya yang dokter, keduanya pun tidak mampu melakukannya.

Akhirnya saya memutuskan untuk menungguinya menanti ajal selama 4 hari 3 malam. Pada hari ke 4, saat magrib, Tutut yang terbaring lemah, tiba-tiba bangkit berdiri. Dia lalu duduk menatap saya dan nampak gembira. Saya mengulurkan tangan saya dan dia menciumi serta menjilatinya. Saya lalu mengangkatnya dan memeluknya sambil membelai-belainya. Dia menatap saya dan saya menatapnya. Lalu saya berkata kita-kira begini, "Tutut, Pergilah! Waktunya sudah habis bagi kita." Saya membelai-belainya. Tutut lalu berontak dan saya menurunkannya. Dia menjilati tangan saya lalu berjalan pergi meninggalkan saya. Ternyata dia berjalan ke tempat biasa dia kencing dan berak lalu berbaring di sana. Dia memalingkan mukanya ketika saya menatapnya. Beberapa saat kemudian nafasnya tersengal-sengal lalu diam.

Saya melepas baju saya lalu membungkusnya. Saya masuk ke rumah lalu memberitahu Iis, "Tutut sudah pergi!" Saya lalu mengambil tiga buah kantong kresek dan keluar. Istri saya sedang menatap Tutut yang sudah terbungkus baju. Setelah memasukkan Tutut ke dalam kantong Plastik, saya lalu mengambil cangkul dan menaiki sepeda saya.

Hal itu terjadi 5 tahun yang lalu, sejak itu saya tidak pernah memegang anjing lagi. Itu sebabnya saya tidak pernah mengurus apalagi melatih anak si Tutut yang dinamai Unyil Centil yang sekarang sudah berumur 6 tahun.

Tiga tahun yang lalu saya bertemu dengan seekor anjing bernama Frodo, peranakan Pit Bull dan Rottweller berumur 10 bulan. Anjing itu dipiara oleh teman-teman pecinta alam dan tinggal di ruang Senat, di kampus. Ketika melihatnya, saya tahu anjing itu pernah menggigit orang dan akan menggigit orang lagi. Teman-teman lalu menceritakan darimana anjing itu didapat dan kenapa tuannya memberikannya kepada mereka.

Saya lalu bercerit tentang anjing dan mengingatkan teman-teman tentang bahaya anjing itu. Saya pun mengatur waktu seminggu dua kali untuk mengunjungi Frodo dan melatihnya. Teman-teman tidak mau tahu apa yang saya ajarkan dan saya berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan Frodo. Namun sayang, yang saya takutkan pun terjadi. Frodo menggigit orang lagi.

Keesokannya saya membawa Frodo ke Pondok Harapan, Wisma Kupu-Kupu, Panti Rehabilitasi Narkoba. Saya jelaskan kepada adik saya tentang Frodo dan wanti-wanti mengingatkan adik saya agar berhati-hati. GROUNDED! Kata saya berkali-kali. Saat itu hari Kamis. Sesungguhnya hari Sabtu saya bermaksud mengunjunginya namun ketika di jalan seseorang telpon, suaminya ngamuk dan mau bakar rumah mereka. Dia menderita paranoid karena Narkoba. Saya tidak jadi ke Pondok Harapan karena menanganii hal itu semalaman.

Hari Minggu malam adik saya telp, dia bilang, Frodo mau disukabumikan karena dia dijahit 39 jahitan akibat digigit Frodo. Saya minta dia menundanya karena Frodo bukan anjing saya. Hari Senin saya akan sibuk seharian itu sebabnya baru bisa datang hari Selasa.

Hari Selasa saya datang dengan mengajak pemilik anjing itu. Pemilik anjing itu merasa mensukabumikan Frodo adalah perbuatan kejam. Dia bilang dia mampu mengendalikan Frodo. Dia lalu mengeluarkan Frodo dari kandang dan mengajaknya jalan-jalan di halaman Wisma Kupu-kupu. Frodo menyerangnya dan dia benar-benar jago karena berkali-kali berhasil menghindari serangan Frodo. Dia berteriak minta tolong. Saya melirik adik saya yang lain. Adik saya menggeleng. Saya melirik 4 orang teman saya. Keempatnya menggeleng. Adik saya dan keempat orang teman saya tersebut menyebut dirinya pelatih anjing galak, biasa menangani dan melatih anjing-anjing ganas dengan pengalaman belasan tahun.

Saya lalu maju menolong pemilik Frodo. "NO!" kata saya. Frodo langsung berhenti menyerang. "No!" kataku sekali lagi ketika Frodo ingin bergerak. Saya lalu katakan "Ready!" Frodo memandang saya lalu saya katakan, "Sit!" Frodo pun duduk. Saya mengatakan "Good!" berkali-kali hingga saya mengambil alih rantai Frodo. Pemilik Frodo langsung kabur dan ketika Frodo hendak menerkamnya saya katakan, "No!"

Saya lalu membawa Frodo ke dekat pohon Palm Merah dan mengikatkan rantainya di sana. Malam itu Frodo disukabumikan. Pemilik Frodo menghunjamnya dengan tombak dan adik saya menggorok lehernya. Saya hanya mendengarkan dengus nafasnya dari jauh.

Lima orang pawang anjing yang selama belasan tahun melatih Herder, Doberman, Rottweller, Pitbull, dll, angkat tangan sementara adik saya yang digigitnya mustahil melatihnya lagi. Bagaimana dengan saya? Saya tahu, saya mampu mendidiknya dan mendidiknya adalah sebuah tantangan yang sangat menggiurkan. Namun, itu berarti saya harus membawa Frodo pulang agar bisa melatihnya setiap hari. Namun hal itu mustahil karena Iis mustahil mengizinkannya dan resikonya adalah anak saya yang berumur 5 tahun.

Frodo dieksekusi karena saya tidak menemukan pelatih yang MAU dan MAMPU melatihnya. Mengajarinya sistem kasta kelompok dan melatihnya untuk memahaminya dan hidup dengan menaatinya.

Karena Frodolah maka saya walaupun tidak memegang anjing lagi namun getol bercerita tentang anjing dengan tujuan menghindarkan orang-orang yang saya kenal digigit anjing.

Saat ini di Indonesia, setahu saya di Jakarta, sudah mulai banyak orang yang memiliki anjing Belgian Malinois. Harga anakannya 20 jt. Saya pernah melihat anjing demikian tahun 2002 Saat itu hanya ada dua orang di Indonesia yang memilikinya. Satu anak mantan Presiden, yang lainnya teman saya. Ketika teman saya bosan dengan anjingnya dan ingin menjualnya dia tidak menemukan orang yang memiliki kemampuan untuk mengendalikannya. Ketika dia ingin menghibahkan anjing itu kepada saya, saya menolaknya. Bukan karena tidak sanggup mengendalikannya namun karena tahu tidak sanggup memeliharanya.

Rasa perih itu masih ada ketika mengingat Genis dan Unyil dan rasa sakit itu tetap ada ketika mengingat si Tutut. Namun menurut saya, sudah saatnya turun gunung untuk menceritakan apa yang saya tahu tentang Anjing dan Sang Alfa.

Langkah pertama saya adalah mulai melatih si Unyil Centil anjing kami dan mulai menulis tentang Anjing untuk mengingatkan diri sendiri tentang apa yang saya ketahui tentang anjing dan sang alfa. Ini saatnya untuk mulai mengajarkan pengetahuan saya kepada anak saya yang cita-citanya menjadi dokter hewan.

Tadi, di rumah orang tua saya, saya berkata kepada anak saya, "Kita akan latih si Unyil Centil. Mungkin tahun ini, mungkin tahun depan, bagaimana bila kita tampil di acara Natal sekolah kamu, kita melakukan sulap dan mengajak si Unyil?" Anak saya tertawa dan setuju.

Tadi salah satu tamu kami sangat tertarik dengan anjing itu sebabnya hampir satu jam kami diskusi tentang anjing dan selama itu anak saya duduk mendengarkannya dengan serius.

Plainbread sahabatku, yang dikatakan papa anda benar, "Jadilah sang Alfa!" Karena anda menemukan banyak Alfa di lingkungan anda, maka izinkan saya mengucapkan hal ini, "Kawan, bila sang Alfa tidak berlaku sebagai sang Alfa, jadikan diri anda sang Alfa! Bila sang Alfa berlaku sebagai sang Alfa, jadilah SENTINEL! Penjaga perbatasan"

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

PlainBread's picture

@Hai Put him to sleep

Thanks buat sharingnya, Hai.

Saya juga mengalami kepedihan itu. Waktu si Alpha saya bawa ke Vet, dia menyarankan untuk "put him to sleep". Saya tau artinya apa, tapi saat itu tetap saja saya gak terima, malah membentak si dokter. Ujung2nya saya tetap nanya apa ada alternatif lain. Vet bilang gak. Saya bilang saya butuh 1-2 hari untuk mikir, dan dia menyetujuinya. Padahal 1-2 hari itu bukan untuk mikir, tapi untuk menghabiskan waktu bareng dia, saya telpon kerjaan ngaku saya sakit. Padahal saya bawa Alpha pergi ke gunung.

Waktu dia disuntik mati, saya tau saya gak tega ngeliatnya. Tapi saya sadar Alpha butuh saya sewaktu menjalani detik2 terakhir di hidupnya. Tangan saya bergetar sewaktu mengelus kepala dia, berdoa di dalam hati supaya dia tidak menderita lagi. Seminggu lebih saya gak makan teratur, rasa kehilangan itu besar sekali, karena masa2 saya sekolah, pacaran, kerja, dan nikah, diisi oleh perangai dan tingkahnya. Kadang seperti menyesal, kenapa saya memelihara anjing kalo akhirnya pedih seperti ini.

 


The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

hai hai's picture

Pack Animal VS Herd Enimal

Kambing dan domba serta kuda dan gajah bukan Pack Animal (binatang berkelompok ataus binatang sosial) namun Herd Animal (binatang bergembala).

Para ahli mengajarkan bahwa Pack Animal hanya ada pada para predator atau pemangsa namun tidak ada pada para pemakan tumbuhan. Perbedaan utama Herd Animal dan Pack Animal adalah SISTEM KASTA. Di dalam Herd Animal tidak ada KASTA namun di dalam Pack Animal ada kasta. Di dalam Herd Animal, semua jantan bisa mengawini betina dan semua betina melahirkan. Namun di dalam Pack Animal, hanya Sang Alfa jantan yang boleh KAWIN dan hanya sang Alfa betina yang boleh dikawini. Ketika Sang Alfa malas mengawini Alfa betina, maka dia akan perintahkan Sentinel untuk mengawini Alfa betina.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Debu tanah's picture

@ PB, apa yg terjadi dengan si Bully?

Apa yang terjadi dengan si bully, apa anda “menggigit” dia lalu anda tampil jadi sang Alpha di sekolah anda ?

 

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

sandman's picture

@PB Jadi ingat..

Si galak NERO yang hilang entah kemana, dan si LESI yang meninggal dengan umur 20an. Si yang "bengal" tahan banting, galak, suka kotor-kotoran kontras dengan si lesi yang penurut, pamalu dan super bersih. Kematian si lesi yang diakibatkan umur sungguh menyedihkan, di mulai dengan pendengaran yang hilang, kemudian rabun, di akhiri dengan tubuh yang bau. Keaadan yang seperti itu sering membuat si LESI terluka karena terkena benda benda tajam.

Keadaan demikian, membuat hatiku sedih, antara membawa ke dokter, atau mendiamkan tetap begitu tersiksa dalam akhir hidupnya. Pilihanku, mendiamkan dia sampai mati. Dengan indra yang berkurang kemampuannya si LESI masih bisa berjalan ke kamar dan tidur untuk selamanya di bawah kolong ranjang, dimana dulu waktu kecil saya sering bawa keranjang tempat dia tidur ke bawah ranjang saya.

Fiuhh, sampai saat ini masih males memelihara anjing lagi, walaupun hasrat untuk berlari-lari dengan anjing terus ada di hatiku.

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________