Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Baikkah Allah Kepada kita…?

Andreas Priyatna's picture

 

Ketika sebagian orang dengan mudahnya mendapatkan uang milyaran, sementara kita setiap bulannya harus ekstra hemat agar gaji kita bisa cukup untuk satu bulan.

Baikkah Allah kepada kita…?

 

Ketika sebagian orang bolak balik ke Singapore untuk berobat, sementara kita hanya mampu berobat ke dokter 24 jam yang semua obatnya adalah obat generik.

Baikkah Allah kepada kita…?

 

Ketika sebagian orang bisa keluar masuk retoran bergengsi yang super mahal, sementara kita harus mencari restoran-restoran yang ada paket hematnya.

Baikkah Allah kepada kita…?

 

Ketika sebagian orang kerepotan membawa lima sampai enam kantung belanjaan dari mall, sementara kita hanya dapat melihat-lihat saja tanpa membeli sesuatu apapun.

Baikkah Allah kepada kita…?

 

Ketika sebagian orang sibuk mengisi acara liburannya, sementara kita hanya bisa menghitung hari..., masih berapa hari lagi kah liburan akan selesai.

Baikkah Allah kepada kita…?

 

Ketika sebagian orang kebingungan memilih mobil baru yang akan dibelinya, sementara kita kebingungan apakah gaji kita masih cukup untuk buka hutangan baru.

Baikkah Allah kepada kita…?

 

 

Well…, sebenarnya Allah tetap baik kepada kita.

 

Cuma masalahnya kita sebagai manusia selalu saja membanding-bandingkan kondisi yang satu dengan kondisi yang lainnya, kita selalu membuat perbedaan, dia kaya kita miskin, dia hidup enak kita susah, dia diberkati kita tidak diberkati dan seterusnya dan seterusnya….., selalu mempermasalahkan kondisi yang antagonistis antara orang lain dengan diri kita sendiri.

 

Ini adalah sumber masalahnya…, sehingga timbul persepsi bahwa Allah tidak baik lagi kepada kita.

 

Masih ingatkah sebuah iklan di media elektronik yang bunyinya seperti ini…

 

Aku beri satu permintaan...

 

Dan jawabnya....

 

Saya ingin ganteng.... (Ala…mak….seperti Tom Cruise pula dia minta....)

 

Andaikata kita menyampaikan permintaan ini kepada Allah…, niscaya Allah juga akan bingung untuk menjawabnya, sebab apa yang diminta berbeda dengan situasi dan kondisi yang ada, oleh karenanya sampai kapan pun kita tidak akan memperolehnya.

 

Kembali ke masalah tadi…

 

Cobalah lihat diri kita sendiri…, kita introspeksi diri

 

Jangan selalu bertanya mengapa doa saya tidak pernah dijawab, sementara orang lain dijawab, jangan selalu bertanya mengapa saya tidak diberkati, sementara orang lain diberkati, jangan selalu bertanya mengapa hidup saya susah, sementara orang lain senang, jangan selalu bertanya mengapa hidup saya selalu ada masalah, sementara orang lain hidupnya tidak ada masalah…?, mengapa…., dan mengapa…?

 

Janganlah selalu bertanya…, tapi hitunglah berapa banyak doa kita yang telah dikabulkan Allah, hitunglah berapa banyak berkat yang telah kita terima, hitunglah berapa kali Allah sudah menolong kita, hitunglah berapa banyak mujizat yang sudah terjadi dalam hidup kita dan lain-lainya.

 

Janganlah membanding-bandingkan dan janganlah ingin menjadi seperti orang lain, karena Allah menginginkan kita untuk menjadi diri kita sendiri.

 

Bukankah sejak zamannya Musa, Allah sudah berfirman: “Janganlah mengingini barang milik orang lain“ (Keluaran 20 : 10) dan Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini (Roma 12 : 2).

 

Oleh karena itu…, jadilah diri sendiri, hiduplah apa adanya seperti yang Allah berikan, Allah tetap baik kepada kita…., percayalah.

 

God Bless You.