Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kesaksian dari tanah bencana ( 1 )

monyetkristen's picture

TOGAJI, japan . mengendarai mobil sepanjang jalan tepi pantai laut timur jepang merupakan favorit bagiYukie otomo – seorang istri pendeta muda dari kota togaji di300 kilometer timur laut kota Tokyo, japan , sampai 11 maret 2011.

Saat itu, siang  selepas jam 12,   11 maret 2011, saat sang istri pendeta , Yuki otomo,  dan dua anaknya dalam perjalanan pulang ke rumah di Togaji city, saat itulah  jalanan mulai berguncang dengan hebatnya dan jalanan aspal mulai merekah,  dia tahu bahwa itu adalah gempa yang teramat sangat kuat. Dari radio dia mendengarkan  pengumumam pemerintah mengenai gempa 9.0 SR .

Segera dilihatnya kepanikan yang amat sangat dimana mana,  atap atap rumah yang berjatuhan ,  kaca pecah dimana mana, dan dia tak tahu apa yang harus diperbuat.
Saat itulah yukie merasakan tangan Tuhan bekerja. Dari kursi belakang mobilnya, anaknya yang berusia 7 tahun  menyanyikan lagu rohani dengan suara keras. Suara anaknya yang berbicara dengan Tuhan di tengah tengah krisis  membuat kepanikannya mereda. Terutama saat anaknya mengakhiri nyanyiannya and berkata, “Tuhan beserta kita, mama,  semuanya baik baik saja.”

Yukie menghentikan mobilnya, dan menenangkan diri.  Sesuatu dari dirinya mendesaknya untuk mengambil jalan yang berbeda untuk pulang ke rumahnya.  Diputuskannya untuk mengambil Jalan yang menanjak, melewati perbukitan, walaupun itu jalan yang memutar,  maka mulailah dia berputar untuk mengambil jalan tersebut.

Dan saat mobilnya melewati jalan menanjak menuju perbukitan,  mereka mendengar  sirene tsunami, dan keputusan itulah yang menyelamatkan jiwanya dan anak anaknya.

” Kebanyakan orang setelah gempa berhenti di jalan utama stelah terjadinya gempa ,  saat Tsunami datang dan menghancurkan jalan raya. Kebanyakan orang yang bertahan di jalan raya tersebut  belum diketemukan”  katanya. “Dalam hitungan jam, kota kami telah berubah dan juga kehidupan kami dengan kerusakan infrasturktur yang teramat sangat parah.”

Sebagian besar kotanya telah tersapu oleh tsunami. Rumah rumah terankat dengan fondasinya, mobil mobil tersangkut di pohon pohon di tengah lada. Mayat-mayat bertebaran di pantai dan di tepian sungai.  Jalan jalan tertutup, dan tidak ada sinyal komunikasi , bensin dan gas.  

Dan setelah gempa mereda,  pendeta Otomo mengumpulkan jemaatnya, 40 orang  di gereja Baptist kecil, tetapi hampir semuanya  kehilangan anggota keluarganya.  Sebagian kehilangan rumah dan berlindung di shelters.

Pemerintah mengumumkan saat itu 9.079 jiwa korban tewas, dan 12645 hilang.dan  dalam hitungan hari ada mulai ada kestabilan di kota, dan bantuan mulai mengalir, tapi masih ada daerah daerah di utara yang terisolasi,” kata otomo.,
“ Kami berdoa untuk mendapatkan akses kepada mereka yang lebih terisolasi dari pada kita” kata pendeta otomo. “ kami belum tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi kami yakin, bahwa Tuhan akan membuka jalan karena kami ingin menolong  mereka   dengan cara yang benar.

Gereja Baptis Jepang ( The Japanese Baptist church )  mulai membuka komunikasi dengan komunitas gereja jepang sedikit demi sedikit.  Mereka sadar, bahwa gereja baptis di jepang tidaklah  besar , dan hanay memiliki sedikit manpower, sehingga opsi terbaik ialah dengan melakukan “ small ministries “ untuk menjangkau orang orang yang membutuhkan bantuan.

Pendeta otomo berkata, bahwa membutuhkan waktu bertahun tahun  untuk recovery,  emosional, spiritual, psikis, dan financial dari 3 bencan sekaligus. 

Kalangan ahli berpendapat bahwa perlu setidaknya 5 tahun bagi jepang untuk bangkit kembali.

 

Gereja baptis jepang merupakan partner utama menggandeng partner utama, Baptist Global Response, dalam “ the International Mission Board in disaster relief situations.”

Pendeta Otomo  mendorong kalangan kristiani di seluruh dunia berdoa untuk jepang and gereja kecilnya. “ saya merasaka damai sekarang,” kata pendeta otomo “ karena orang dari seluruh dunia berdoa untuk kami sekarang “



IMB has established a relief fund for the Japan crisis. Donations may be sent to Office of Finance, International Mission Board, 3806 Monument Ave., Richmond, Va. 23230. In the memo line write “Japan Response Fund.” Or you can give online by going to imb.org and clicking on the “Japan response” button. For further information call IMB toll-free at (800) 999-3113.

*INI KESAKSIAN  TERJEMAHAN.  dan linknya saya sdh lupa

 

KEN's picture

monyetkristen: Anda di Jepang?

Tulisan ini anda copas (copy paste) atau kesaksian dari anda sendiri? Atau?

Geadley Lian's picture

situasi

Dalam situasi seperti ini,setiap orang tidak perlu panik karna sebagai seorang yg beriman,kita percaya bahwa Yesus besaerta kita.

__________________

geadley

Geadley Lian's picture

situasi

Dalam situasi seperti ini,setiap orang tidak perlu panik karna sebagai seorang yg beriman,kita percaya bahwa Yesus besaerta kita.

__________________

geadley