Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Dalam Mimpi Mencari Mimpi

Tante Paku's picture

 

     MIMPI memang kita miliki, mimpi ada yang mengatakan bunga tidur, dan mimpi sering terjadi malam hari, mimpi sering tak kita mengerti artinya, dan mimpi bisa jadi ilham Ilahi dalam menyampaikan firman-Nya. Ayub 33:15-18  menuliskan "Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila terbaring di tempat tidur, maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran, untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang, untuk menahan nyawanya dari liang kubur, dan hidupnya daripada maut oleh lembing.

     Lalu bagaimana kalau kita tak pernah bermimpi? Gaby belakangan kebingungan, masalahnya sederhana saja, sudah hampir dua  bulan ini ia tak pernah dihinggapi mimpi, padahal sebelumnya ia termasuk orang yang sering bermimpi. Semalam saja mimpinya bisa berkali-kali, bersambung terus. Apalagi kalau mimpinya asyik, pasti akan marah besar kalau ada yang membangunkannya.

     Gaby yang masih kelas 3 SMU itu boleh dikatakan belum punya kekasih, apakah itu ada kaitannya dengan susahnya dia memperoleh mimpi? Ataukah karena akhir-akhir ini ia sulit untuk tidur, jadi mimpi enggan mendekati? Problem ini tak ayal membuatnya kebingungan, tapi ia tak berani menceritakan pada siapa saja. Justru karena itu bebannya semakin berat, akhirnya ia tak kuat dan menceritakan pada mamanya.

     "Ma, saya punya persoalan," katanya, "Belakangan ini aku tak pernah bermimpi kalau tidur, apakah ini membahayakan masa depan Gaby ya mam?"

     Mamanya memandang dengan serius, sepertinya ingin mengatakan bahwa hal itu bukan persoalan yang serius.

     "Barangkali tidurmu sangat nyenyak, hingga tak sempat buat bermimpi," kata sang mama.

     "Kebalikan mam, Gaby  malah susah tidur."

     "Yah mungkin kesulitan tidur itulah yang membuat mimpi jarang singgah padamu," jawab sang mama masih datar. Sepertinya hal itu bukan persoalan besar. "Mama juga pernah tak bermimpi."

     Gaby kaget dan memandang dengan dahi berkerut, hingga alisnya bertemu. "Jadi mama pernah mengalami persoalan yang Gaby alami ini ya?"

     "Iya. Bahkan semua orang pernah mengalaminya. Sudahlah, anggap saja itu dinamika kehidupan. " kata sang mama sambil mengajak ke ruang makan, untuk makan bersama papa yang sudah menunggunya.

     Usai makan malam, masing-masing masuk ke kamar tidurnya. Sang mama menceritakan persoalan anaknya kepada papanya.

     "Oh, jadi Gaby sudah dua bulan tidak pernah bermimpi?" tanya sang papa serius.

     "Betul, saya sendiri kaget mendengarnya. Untuk menenangkan, aku membohonginya kalau aku juga pernah mengalami hal semacam itu."

     "Wah, kalau begitu besok kita bawa ke dokter saja!"

     "Ke dokter? Apa sudah tepat pah? Bukankah Gaby tidak sakit fisik, untuk apa diperiksakan ke dokter? Gaby itu mengidap penyakit aneh, mestinya harus kita bawa ke psikolog atau ke dukun sekalian."

     Hingga mata mereka terpejam, belum ada kesepakatan dalam mengobati anak tunggalnya.

     Esok paginya sang mama menceritakan persoalan anaknya kepada teman-temannya, salah seorang temannya merekomendasikan kepada seseorang yang sering menjual mimpinya. Dan kedua orangtua Gaby setuju untuk bisa membeli mimpi, berapa pun bayarnya.

     Sang tetangga membawa mereka kepada seorang kakek tua yang rumahnya di tepi hutan jati, sangat sepi dari keramaian manusia. Ia seperti hidupnya terkucil, karena memang para tetangganya menjuluki sang kakek sebagai tukang mimpi. Mimpi jadi orang kaya, mimpi jadi orang hebat, mimpi jadi selebriti, mimpi jadi presiden dan segala macam mimpi yang indah-indah.

     "Betul, saya ini tukang mimpi nomer wahid. Kalau kalian mau beli, boleh-boleh saja. Tapi tak kalian bayar pun akan saya berikan gratis mimpi-mimpi ini."

     "Lho mah, pah, masak Gaby harus beli mimpi?"

     "Nak, kakek ini juragan mimpi! Kalau kau mau marilah bermimpi sama-sama. Mimpi pengin terkenal? Mimpi jadi konglomerat? Mimpi jadi artis terkenal? Atau mimpi yang enak-enak lainnya? He he he he....karena hidup bagiku adalah mimpi, nak......."

     Semua terbelalak.

Nabi yang beroleh mimpi,  biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku  itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.(Yer 23:28)

 

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

minmerry's picture

Tante, Dreams Come True

Oprah sering lho bikin episode "Dream Comes True". Episode ini paling Min sukai. Dia bukan penjual Mimpi, tapi dia mengajarkan something like... "this is the way to make your dreams come true", in real one. The way we think its impossible and sick with all burden, she fight for others people's dream. 

Kontrak-nya berakhir tahun ini. Hiks. *Sob*

 

logo min kecil

__________________

logo min kecil

Tante Paku's picture

Semua orang bermimpi

Laki-laki dan perempuan punya mimpi dan reaksi fisik yang berbeda. Laki-laki cenderung bermimpi tentang laki-laki lain, sedangkan perempuan cenderung bermimpi secara seimbang : mimpi tentang laki-laki maupun perempuan.

Orang juga cenderung mengalami mimi dengan "tema" yang sama. Ketika mendengkur, seseorang justru tidak sedang bermimpi. Jika dia terbangun pada sat fase tidur mencapai tahapan REM (Random Eye Movement). seringkali mimpinya akan terasa lebih nyata daripada jika bangun setelah tidur pulas semalaman.

Menurut penelitian, 12% orang normal mengalami mimpi hitam putih. Sedangkan yang lainnya bermimpi full color.

Bayi tidak bermimpi mengenai dirinya sampai sekitar umur 3 tahun. Tapi sejak umur 3-8 thn mereka akan mendapatkan mimpi buruk yang jauh lebih sering daripada orang dewasa. Itulah kenapa anak kecil sering menangis sesaat setelah terbangun dari tidur.

Lima menit setelah seseorang terbangun, dia akan segera melupakan 50% dari mimpinya. Sekitar 10 menit kemudian, 90% "jalan cerita" mimpi itu akan terlupakan.

Kadang berpikir, bagaimana ya kalau orang buta bermimpi? Menurut cerita mereka, mimpinya tidak melihat "gambar", tapi mereka bermimpi tentang suara, sentuhan dan emosi yang mereka rasakan. Memang sulit bagi orang normal untuk bisa memahami, tapi "keinginan" tubuh untuk tidur dan bermimpi sangatlah kuat sehingga bisa mengatasi segala macam hambatan fisik manusia.

Episode Oprah "Dream Comes True", selalu mengingatkan saya beberapa tayangan dari Kick Andy, sosok-sosok yang dihadirkan sebagai bintang tamunya mampu mewujudkan atau menginspirasi  "impian orang lain".

Yah, semua orang bermimpi, kecuali pada beberapa kasus penyakit jiwa parah.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat