Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bajoi

anakpatirsa's picture

Bajoi: Sebuah Proses Kreatif

Aku selalu ingat hari pertama melihatnya. Ketika menyusuri lorong menuju papan pengumuman, aku berpapasan dengannya. Gadis berkulit seputih susu itu bertanya dimana tempat pemeriksaan kesehatan.

        "Lurus saja," kataku.

        Setelah ia lewat, kutatap punggungnya. Batinku, gadis secantik itu kalau belum menikah, pasti sudah punya kekasih.

anakpatirsa's picture

Si Bajoi dan Orang Utan

        Si kakek tidak pernah bermimpi mendapat pertanyaan seperti itu dari cucunya. Kek, orang utan itu apa? Waktu masih menjadi presiden, ia sesumbar, "Tidak akan kubiarkan cucuku mendengar kisah kepunahan harimau, badak dan orang utan. Tidak akan kubiarkan cucuku mempelajari orang utan dengan mengais-ngais sisa tulang belulangnya."

        Si kakek menarik nafas panjang. Ia harus menceritakan sebuah kisah.

anakpatirsa's picture

Si Bajoi

        "Dasar pelacur, belum diapa-apain sudah mendesah," Bajoi mengumpat dalam hati.

        Mereka baru menyepakati harga. Tiga ratus ribu untuk satu babak pertandingan bola. Sebelum mengangkangkan paha, ia pastikan jatah Bajoi dengan mengaktifkan stopwatch di ponselnya.

        Bajoi menatap tubuh berbalut kaus putih ketat dan rok pendek hitam itu.

        "Jangan lama-lama, Mas," katanya. "Ini sudah jalan lima menit."