ALLAH - I am who I am
Manusia : Siapakah ENGKAU ?
ALLAH : I am who I am
Manusia : Apakah ENGKAU ?
ALLAH : I am who I am
Manusia : Dari manakah ENGKAU berasal ?
Manusia : Siapakah ENGKAU ?
ALLAH : I am who I am
Manusia : Apakah ENGKAU ?
ALLAH : I am who I am
Manusia : Dari manakah ENGKAU berasal ?
Setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing. Jalan hidup itu ditentukan oleh Tuhan, Sang Pencipta dan Perancang yang andal. Sadar atau tidak, kadang-kadang kita merasa iri dengan kehidupan orang lain, bisa saja teman, saudara, atau bahkan tetangga, yang hidupnya lebih enak, kecukupan, dan terbilang "mudah". Wah, kalau dipikir-pikir, siapa juga yang tidak mau hidup "mudah" ... apa-apa bisa didapat dengan cepat, gampang, dan tidak perlu banyak keringat. Namun, di satu sisi, ada orang-orang yang justru hanya pingin punya satu almari saja sampai ditunda-tunda berbulan-bulan ... tabungan belum cukup, tabungan belum cukup, masih kurang, masih kurang ... wah, malah terpakai untuk ini itu ... kapan belinya coba??!
Kecenderungan setiap orang pasti ingin dinilai baik oleh orang lain. Jika ada hal-hal yang tak beres/bermasalah dan diketahui orang lain, kita cenderung ingin banyak berargumen untuk membela diri. Tidak salah, karena memang kecenderungan manusia itu seperti ini. Namun, sebagai orang yang sudah ditebus Allah, kita sudah tidak berhak lagi memiliki diri kita sendiri apalagi membela diri. Hidup baru yang sudah kita terima dari Allah, hanya karena anugerah Allah saja. :)
Tertulis di Kitab Keluaran :
Allah berfirman kepada Musa, katanya, "Akulah TUHAN. Aku menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi Aku tidak memperkenalkan diri kepada mereka dengan nama 'TUHAN'." (Kel 6:1-2)
Dengan penafsiran lugu, dapat ditulis ulang:
Allah berfirman kepada Musa, katanya, "Akulah YHWH. Aku menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi Aku tidak memperkenalkan diri kepada mereka dengan nama 'YHWH'. (Kel 6:1-2)
Dari ayat ini dapat disimpulkan kalau orang2 sebelum Nabi Musa, mereka belum mengenal nama "YHWH" (orang Yahudi membacanya "Adonai"), lalu mereka memanggil Sang Pencipta dengan apa?
Elohim.
Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan belas kasihan-Nya atas mereka semua. Roma 11:32
TUHAN memilih Israel untuk menjadi bangsa pilihan. Ikatan perjanjian TUHAN dengan Israel telah gagal. Hukum Taurat tidak berlaku lagi. Suatu perjanjian baru telah dimulai. Bangsa-bangsa yang dahulu tidak terpilih kini menerima pilihan kasih karunia.
Tidak ada seorangpun yang sanggup memperoleh keselamatan karena percaya atau karena melakukan sesuatu bagi Dia. Segala kesalehan manusia adalah seperti kain najis dihadapan-Nya. Tetapi Allah memberikan belas kasihan-Nya kepada semua.
Semua telah ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dan segambar dengan-Nya. Oleh kasih karunia-Nya maka semua orang telah dibenarkan.
Sekalipun semua manusia gagal namun Allah sanggup menunjukkan belas kasihan-Nya kepada mereka semua. Belas kasihan menang atas penghakiman.